Sahabat
Serupedia, dengan banyaknya stasiun televisi di Indonesia, makan
semakin banyak pula program acara yang disuguhkan. Dari sekian banyak
program, terdapat beberapa program yang menentukan rating tinggi.
Semakin tinggi rating acara tersebut, maka semakin dapat dikatakan acara
tersebut berkualitas. Namun bagimana cara menentukan rating tv? berikut
serupedia mengulasnya yang dihimpun dari berbagai sumber (wikipedia, fery-dedi.blogspot.com dan google)
Rating TV adalah istilah yang mungkin sering Anda dengar namun mungkin belum Anda mengerti sepenuhnya. Rating TV adalah
ukuran yang di gunakan untuk menilai seberapa banyak tingkat atau
prosentase suatu acara TV ditonton oleh pemirsa pada saat di tayangkan.
Sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang eksekutif produser, produser
dan asisten produser untuk mengerti benar istilah rating untuk dapat
menilai apakah acara yang dikelolanya masuk kategori ditonton atau
diabaikan oleh pemirsa. Sehingga dapat digunakan untuk mengambil
keputusan apakah suatu acara TV akan dilanjutkan atau dihilangkan.
Stasiun TV di Indonesia saat ini menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research untuk melakukan perhitungan rating dan share TV. AGB Nielsen Media Researchmelakukan
pengukuran di 10 kota besar di Indonesia. Kota-kota tersebut adalah
Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang,
Makassar, Banjarmasin dan Denpasar. Dengan sistem perhitungan rating
tersebut setiap hari masing-masing stasiun TV akan mengetahui seberapa
besar jumlah pemirsa yang menonton program acaranya sepanjang satu hari
sebelumnya.
Sejauh ini terdapat 10 stasiun TV nasional yang menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research yaitu RCTI, SCTV, Trans TV, Indosiar, MNC TV, Trans 7, Global TV, ANTV, tvOne, dan Metro TV. Istilah yang biasa digunakan dalam menghitung rating dan share TV adalah :
- Universe : jumlah total pemilik TV
- TVR : TV Rating, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total pemilik TV (Universe)
- TVS : TV Share, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total penonton disemua TV yang sedang menonton
Rumus :
- Rating = jumlah penonton suatu program / jumlah universe X 100%
- Share = jumlah penonton suatu program / total penonton TV di saat bersamaan X 100%
Contoh :
Jumlah Universe dikota Jakarta adalah 20 juta, dan dikota ini terdapat 3
stasiun TV. Akan dihitung Rating dan Share masing-masing TV pada jam
7-8 malam, yang mana pada jam tersebut, jumlah penonton pada
masing-masing TV adalah TV A ditonton oleh 5 juta orang, TV B ditonton 4
juta orang dan TV C ditonton oleh 2 juta orang.
Jawab :
Universe : 20 juta
Penonton TV A : 5 Juta
Penonton TV B : 4 Juta
Penonton TV C : 2 Juta
Total penonton diketiga stasiun TV adalah : 5 + 4 + 2 = 11 juta orang
- Rating TV A : Jumlah penonton TV A / Universe X 100% = 5 juta / 20 juta X 100% = 25.0 %
- Rating TV B : Jumlah penonton TV B / Universe X 100% = 4 juta / 20 juta X 100% = 20.0 %
- Rating TV C : Jumlah penonton TV C / Universe X 100% = 2 juta / 20 juta X 100% = 10.0 %
- Share TV A : Jumlah penonton TV A / total penonton di TV A, B, C X 100% = 5 juta / 11 juta X 100% = 45.5%
- Share TV B : Jumlah penonton TV B / total penonton di TV A, B, C X 100% = 4 juta / 11 juta X 100% = 36.4%
- Share TV C : Jumlah penonton TV C / total penonton di TV A, B, C X 100% = 2 juta / 11 juta X 100% = 18.2%
Dalam
perhitungan total share semua TV adalah selalu 100%. Sedangkan total
rating hampir tidak pernah 100% karena biasanya jumlah total penonton
tidak mencapai jumlah Universe.
Mekanisme Perhitungan Rating TV AGB Nielsen Media Research
Dalam perhitungan rating TV di Indonesia AGB
Nielsen Media Research membagi populasi data pada 2273 rumah tangga
koresponden yang tersebar di 10 kota besar Indonesia (Jakarta, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin
dan Denpasar).
Kemudian
koresponden AGB Nielsen Media Research yang tersebar di 10 kota besar
Indonesia tersebut dibagi berdasarkan SES (Social Economic Status)
menjadi kelas A, B, C, D dan E. Tidak diketahui pasti dasar pembagian
tersebut serta berapa banyak koresponden dari masing-masing kelas. AGB
Nielsen hanya menjelaskan bahwa tingkat penyebaran panel didasarkan pada
Establishment Survey (ES) di 10 kota besar tersebut. Dari data tersebut
kemudian dilakukan pembagian SES (Social Economic Status) berdasarkan
populasi yang persentasenya tidak sama antara kelas A, B, C, D dan E.
Data yang diambil adalah pola kebiasaan penonton.
Dalam memilih koresponden AGB Nielsen Media Research memberi batasan
bahwa koresponden yang diambil untuk survei adalah bukan orang televisi
dan periklanan, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang
memiliki hubungan teman atau tetangga.
Dalam survei tersebut AGB Nielsen Media Research memberikan sebuah alat survey elektronik yang disebut Peoplemeter pada
2273 rumah tangga koresponden untuk dipasang di televisi yang ditonton.
Orang yang bukan anggota keluarga seperti satpam, pembantu, tamu, dan
sopir tidak akan diukur.
http://areapedia.blogspot.com/2014/03/bagaiman-cara-menentukan-rating-tv-ini.html
Peoplemeter
akan mengambil data pada koresponden ketika menonton televisi. Penonton
televisi di kategorikan dengan tingkatan umur. Terdapat alat seperti
remote control yang berisi tombol-tombol, seperti tombol 1 untuk Ayah,
tombol 2 untuk Ibu dan sebagainya. Alat ini terhubung langsung ke kantor
AGB Nielsen Media Research melalui sinyal GSM, Magnetic Media atau FTP
untuk mencatat aktivitas dan perilaku pemirsa dalam rumah tangga
koresponden. Saat mengganti channel, alat itu kembali menanyakan data
penonton. Saat selesai menonton televisi Tombol untuk mematikan
pengukuran harus ditekan sebagai tanda tidak diukur lagi. Memang cukup
merepotkan, namun ada kompensasi tersendiri bagi para koresponden.
Data yang terkumpul oleh AGB Nielsen Media Research akan diolah dengan
software statistik "Ariana", data yang akan diolah adalah data-data
berupa Pemirsa, Demografi, Program yang ditonton, Iklan, juga saat
mengganti-ganti acara. Hasilnya berupa data kepemirsaan, data
rumahtangga dan demografi responden, serta data perpindahan channel yang
ditonton per-menit dari panel rumahtangga yang telah diproses.
AGB Nielsen Media Research memberikan kesempatan bagi orang televisi
untuk mengetahui validitas penghitungan dengan langsung melihat lokasi
di lapangan, memantau langsung di lokasi apa yang dilakukan
korespondennya. Tapi harus dengan catatan, orang dari televisi tersebut
tidak diperkenankan untuk mengenalkan diri pada koresponden dan
menyebutkan identitas dirinya berasal dari stasiun televisi mana.
Ditakutkan orang dari televisi tertentu bisa mempengaruhi kebiasaan
menonton koresponden.
http://areapedia.blogspot.com/2014/03/bagaiman-cara-menentukan-rating-tv-ini.html
Setidaknya terdapat 30 negara yang sudah menjadi klien AGB Nielsen Media
Research dalam melakukan kegiatan Survey Kepemirsaan Televisi yaitu
Australia, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan,
Taiwan, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Kroasia, Cyprus, Georgia, Yunani,
Hungaria, Irlandia, Italia, Macedonia, Moldova, Polandia, Serbia,
Slovenia, Swedia, Turki, Libanon, Afrika Selatan, Republik Dominika,
Meksiko, Puerto Rico dan Venezuela.
ConversionConversion EmoticonEmoticon